Kesombongan dan kebanggaan sering menjadikan seseorang tersebut berlaku sebagai penindas dan tiran. Beberapa orang yang telah membawa pergi kepentingan diri sendiri meng-klaim mereka atas keilahian. Fir'aun, pemberi kebijakan Mesir, merupakan salah satu dari mereka yang menyebutkan:
"Saya adalah Tuhan tertinggi kalian."
Dengan rasa kebesaran dan kebanggaannya, Fir'aun menundukkan orang-orang Israel dan membuat hidup mereka berantakan dan penuh kekacauan.
Tetapi apakah orang-orang ini benar-benar kuat dan besar seperti ego yang dikatakanya? Al Qur'an menceritakan pada kita realitas alami manusia.
"Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia Menciptakan apa yang Dia Kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Maha Kuasa."
Di saat anak ini menginjak tahun-tahun remaja dan kemandiriannya, dia mulai mengambil alih kendali atas hidupnya sendiri. Dia melihat dengan kebanggaan tersendiri akan kuatnya fisik, keelokan rupanya dan bakat-bakat lainnya. Dia mulai menghina kemampuan-kemampuan yang lebih kurang darinya, bahkan mencibir orangtuanya yang mengorbankan kesehatan diri mereka sendiri demi dia. Dia menjadi tidak adil dan kejam, menggunakan kekuatannya dan semangatnya untuk mendominasi yang lainnya.
Dia berpikir dia adalah master, bebas beraksi sesukanya, tetapi apakah remaja ini, keelokan rupa dan kekuatannya akan berlangsung selamanya? Hanya dalam beberapa dekade dia akan mulai kehilangan kekuatannya, kesehatannya akan mulai menurun, rambut mulai memutih dan lambat laun, keremajaannya berubah menjadi tua. Transformasi dari masa muda ke masa tua ini berjalan lambat, tetapi akan tetap ada.
Di tahap kedua adalah makin jauhnya, kurangnya rahmat, dan mengubah setiap orang muda menjadi lebih tua. Seorang Diktator Muda satu saat akan menjadi lemah dan tak berdaya seperti saat dia dilahirkan. Tetapi saat tersebut tidak akan ada lagi orang tua yang akan mengasuhnya, jika, seperti yang sering terjadi, dia akan ditolak oleh keluarganya sendiri, masa depannya akan menjadi seorang yang kesepian di dalam rumah yang ditinggali beberapa orang.
"Kelemahan di awal, kelemahan di akhir."
Allah u Akbar - Allah Maha Besar.
Melalui pesan yang jelas dalam benaknya ini, seseorang menyadari bahwa dia harus memperlihatkan kerendahan hati-nya kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang menciptakannya. Dan cara apa yang lebih baik untuk memperlihatkan kerendahan hati seseorang dibanding berdiri seperti seorang hamba-Nya untuk ruku' dan sujud kepada-Nya, untuk mengangkat tangannya berdoa memohon kepada-Nya.
Sholat bukanlah suatu hal yang memaksa seseorang, tetapi lebih kepada tangisan setiap lubuk hati terdalam yang mengenal Penciptanya. Memang benar tetapi ini suatu bukti kecil atas rasa terima kasih untuk seluruh karunia terbaik yang tak terhingga yang diberikan kepada umat manusia oleh Sang Pencipta.
Di setiap hari kehidupan kita, kita tersenyum dan mengucapkan terima kasih untuk sebuah kebaikan kecil yang orang lain perbuat pada kita, lalu bagaimana dengan berterima kasih kepada Allah. Yang dengan Rahmat-Nya yang tak terbatas, menyediakan setiap kebutuhan kita. Lihatlah keindahan dan kesempurnaan bumi di sekitarnya dan bersungkurlah untuk berterima kasih pada-Nya.
sumber : http://indonesian.iloveallaah.com/sholat-suatu-tangisan-jiwa-yang-terdalam/
0 komentar :
Post a Comment