Assalamu'alaikum..
Merenungi fenomena semesta hingga melahirkan ketundukan kepada Allah adalah sebuah kebutuhan mendesak. Agar kita tidak menjadi manusia yang hanya pandai berbicara tentang dunia, namun, “Mereka hanya mengetahui yang lahir saja dari kehidupan dunia, sedang tentang kehidupan akhirat, mereka lalai.” (QS Ruum : 7)
Kita bisa memulainya dengan bersyukur dari sesuatu yang tampak remeh. Sebab hamba yang tidak pernah mensyukuri air dingin, tentu akan lupa jika mendapat istana, lengkap dengan semua kemegahannya. Hamba yang tidak bisa mensyukuri nasi hangat dan makanan yang lain, tentu akan melupakan Allah saat beroleh harta dunia yang melimpah. Allah berfirman :
“Dan diantara mereka, ada yang berikrar kepada Allah, ‘Sesungguhnya, jika Allah memberikan karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang salih.’ Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka bakhil dan berpaling. Dan mereka membelakangi (kebenaran).” (QS At-Taubah : 75-76)
Memang mengherankan, jika karunia Allah telah diberikan kepada kita secara kontan, namun kita mencicil pembayaran syukurnya.
Sumber : Ar-risalah
0 komentar :
Post a Comment