Allah
SWT memuji Nabi Muhammad SAW atas cara dan pendekatan yang dilakukan dalam
berdakwah. Seperti sikap nabi yang pemaaf, penyantun, berlapang dada dan mau
bermusyawarah dalam berbagai persoalan. Karenanya, Allah memerintahkan kepada
kita untuk meneladani sikap dan perilaku yang telah dicontohkan Nabi Muhammad
SAW. “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik
bagimu.” (QS Al Ahzab : 21)
Apa
yang ditempuh oleh Rasulullah selama 23 tahun dalam melaksanakan dakwahnya
merupakan kaidah agar manusia dalam bermuamalah dengan orang lain melakukannya
dengan cara lemah lembut. Sehingga ia akan mendapatkan simpati orang banyak. “Sesungguhnya
Allah itu lemah lembut dan menyukai kelemah lembutan dalam segala urusan.” (Pesan
yang selalu dianjurkan Nabi kepada umatnya). Berdasarkan pesan tersebut, kita
sebagai umatnya diperintah untuk menghindari segala bentuk caci maki, prasangka
buruk, merasa benar sendiri dan apalagi sampai menjurus pada saling memfitnah. Selain
itu kita juga diperintah untuk menyatukan kata dengan perbuatan.
“Hai
orang yang beriman ! Mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan ? Besar Kemurkaan Allah lantaran kamu berkata
apa yang tidak kamu kerjakan”
(QS Ash Shaff : 2-3)
Etika
yang dianjurkan Islam agar kita berperilaku lemah lembut dimaksudkan agar
jangan sampai emosi yang tidak tertahankan menguasai diri kita. Apalagi bila
emosi itu dilampiaskan dengan saling ejek dan saling cerca diantara pemimpin
agama dan umat. Padahal begitu pentingnya persaudaraan ini, sampai Nabi
mengibaratkan orang Islam itu sebagai satu tubuh. Bahkan, kalaupun ada
perbedaan pendapat, tidak dibenarkan menimbulkan permusuhan dan peretakan
persaudaraan umat. Karena itu kita wajib mematuhi perintah Allah, “...dan janganlah kamu bercerai berai”(QS
Ali Imran:103) dan
peringatan Nabi, “Kalau engkau tidak bersatu, engkau menjadi umat yang lemah.
Seperti buih, meskipun jumlah engkau besar.”
(H. Darussalam, Judul asli : Lemah
Lembut, Kumpulan 114 Kultum – dengan sedikit perubahan)
0 komentar :
Post a Comment