Judul : Jadilah Pemuda Surga
Tentang buku :
Siapa bilang kalau sregep ngaji hanya milik orang yang mau mati? Kalau kamu merasa muda, malu dong kalau kalah sama simbah-simbah!
Sahabat, menjadi pemuda yang hebat, yaitu pemuda yang penuh semangat plus memiliki kematangan ilmu yang dahsyat pula, bukanlah suatu hal yang mustahil. Bukan sesuatu yang impossible! Tapi seharusnya yang ada di benak semua pemuda adalah I'm Possible! Saya BISA!
Hanya saja, jika Allah memang menginginkan kita untuk jadi bagian dari pemuda pilihan, pemuda surga! Jika Allah telah ingin dan berkehendak, tidak ada satu pun makhluk yang dapat mencegah-Nya. Ia akan beri pemuda pilihan-Nya itu hidayah dan taufiq untuk menjadi pemuda ahli surga, menjadi pengikut dua cucu Nabi yang telah dijadikan-Nya penghulu pemuda surga.
Dan ingat, pilihan bagi kita hanya ada dua; menjadi pemuda pilihan surga dan mendapat segala kenikmatan di istananya atau menjadi pemuda penghuni neraka dan merasakan siksa yang mengerikan di jurangnya.
Kamu mau pilih yang mana? MENJADI PEMUDA SURGA atau MENJADI PEMUDA NERAKA?
Judul : Jihad dan Semangat Pemuda
Tentang buku :
Berkata asy-Syaikh Shalih Alu Syaikh:
"Sesungguhnya tema yang penting ini, jika para ahli 'ilmu dan fuqaha berbicara tentangnya, maka merekapun berbicara di atas bashirah, di atas 'ilmu. Mereka mengobati kasus-kasus semacam ini sesuai dengan apa yang ditunjukkan oleh al-Kitab dan as-Sunnah yang shahih. Dengan inilah keadaan ummat akan menjadi lurus.
Betapa banyak orang yang berfatwa, betapa banyak orang yang memberikan ceramah, betapa banyak lagi orang yang berbicara dengan suatu perkataan yang ia tidak ketahui 'ilmu (sebenar)nya? Ia menyatakan suatu perkara yang bahkan ia tidak tahu apa akibat akhirnya. Bisa jadi 'terpeleset lidah'nya, lalu diambillah ucapannya tersebut oleh orang yang mengambilnya, dan terperdayalah orang yang terperdaya dengannya. Akhirnya, ucapan tersebut hanyalah menimbulkan madharrat atas mereka.
Oleh karena itu, mengambil 'ilmu haruslah dari para ahlul 'ilmi wal fuqaha; yaitu orang-orang yang jika berbicara, maka mereka berbicara di atas (landasan) 'ilmu. Dan jika mereka diam, maka diamnyapun di atas 'ilmu. Mereka berbicara atas nama Allah dengan 'ilmu, bukan di atas sangkaan ataupun (terbawa) emosi-perasaan yang berkobar-kobar, yang dapat menggiring tanpa 'ilmu yang benar maupun suatu dalil periwayatan.
Maka barangsiapa yang mendengarkan muhadharah ini, dan memasang pendengarannya dengan cara pandang yang jernih serta penuh perhatian, niscaya ia akan dapati padanya terdapat puncak kemapanan 'ilmu, serta cara pandang yang benar, sehingga ia tetap berpijak di atas dalil serta petunjuk dalam setiap perkaranya.
Karena sesungguhnya hanyalah ummat ini terjatuh dalam berbagai musibah ketika orang-orang yang tiada ber'ilmu telah berfatwa, dan orang-orang yang tidak paham mulai berbicara (masalah ummat)".
Buku ini mengulas polemik seputar jihad, jenis-jenisnya, hukum-hukumnya, sekaligus jawaban dari beberapa syubhat tentangnya menurut cara pandang syari'at. Disana ada pihak 'anti-jihad' namun ada juga para pejuang 'jihad-akrobatik'. Bagaimana seorang muslim menyikapi hal ini dan bagaimanakah sikap tengah Ahlussunnah? Selamat mencermati.. :)
0 komentar :
Post a Comment